Beberapa waktu ini barangkali berat buat kita semua, memaksa kita harus memutar otak dan tetap beraktivitas termasuk olahraga rutin meski dengan anjuran di rumah saja. Bagi beberapa orang, mungkin ini menjadi mimpi buruk yang memporak-porandakan semua jadwal dan aktivitasnya. Namun, kita juga tidak bisa berdiam diri dan akhirnya kondisi ini memaksa kita untuk segera mencari cara beradaptasi dengan kebiasaan baru di era new normal setelah meledaknya kasus pandemi.
Adaptasi kebiasaan baru ini membuat aku menjadi lebih mengenali diri sendiri dan lebih peka dengan lingkungan sekitar. Nggak hanya itu, banyak hal sebenarnya yang bisa diambil dari sebuah fase breakout di era pandemi di banyak sektor, seperti berita krisis ekonomi yang mengkhawatirkan hingga jurang resesi di depan mata, sektor pendidikan yang harus sekolah di rumah dengan berbagai dramanya, bahkan bidang kesehatan yang sampai saat ini masih terus ditingkatkan, termasuk lingkungan sekitar kita yang semakin hijau dan lebih diperhatikan sejak pandemi.
Banyak hobi baru yang lahir di era new normal ini, salah satunya adalah bersepeda. Hampir setiap kali aku berkebun di depan rumah~sebagai hobi baruku di era new normal, aku pasti menemukan beberapa orang yang melaju dengan sepedanya, baik sendiri atau sekeluarga. Nah, bahkan yang membuatku yakin bahwa bersepeda sedang makin hits akhir-akhir ini adalah tugas analisis dari dosenku semester ini adalah tren pemasaran sebuah merek sepeda lipat ternama internasional yang mencapai penjualan tertinggi di masa new normal.
Kenapa bisa demikian? Tren ini sebenarnya bukan hanya di Indonesia tetapi peningkatan penjualan brand sepeda juga terjadi di Cina, Amerika, dan Inggris. Dan tren ini dipicu oleh anjuran protokol kesehatan untuk menghindari pemakaian tempat umum dengan ruang terbatas seperti gym, juga pembatasan angkutan umum, dan anjuran untuk melakukan kegiatan olahraga, sekaligus sebuah cara untuk melepaskan rasa bosan di rumah saja dengan jalan yang aman dan sehat. Tentu dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Mengenai tren bersepeda yang kian marak ini, aku akhirnya mengikuti Seminar Online bareng Komunitas Sepeda yang mengambil topik “yuk Sepedaan Sehat dan Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru” yang dilaksanakan via Zoom dan Youtube live pada Sabtu (7/11/2020). Diisi dengan narasumber luar biasa yang aktif di bidang kesehatan, yaitu Bapak dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes sebagai Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dan Dr. Sonny Harry B. Harmadi sebagai Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19. Selain itu di seminar ini juga menghadirkan Bapak Azwar Hadi Kusuma selaku Founder Indonesia Folding Bike Community dan juga Bapak Poetoet Soedarjanto selaku Ketua Bike to Work Indonesia.
Kenalan dengan Komunitas Sepeda
Ngomongin soal sepeda lipat memang menarik sekali buat dibahas, salah satunya adalah tentang komunitas sepeda lipat di Indonesia satu ini yang sudah berdiri sejak 2007, yaitu IFBC (Indonesian Folding Bike Community). Sampai sekarang sudah memiliki sekitar 40.000 anggota di komunitas online-nya di facebook dan aktif memiliki banyak kegiatan luring sebelum pandemi. Karena dampak pandemi, kegiatan nasional bersepeda ini akhirnya dialih wahanakan dengan bersepeda bersama secara online, alias bersepeda mandiri dengan laporan virtual.
Serupa dengan gagasan IFBC yang sudah menjadi seperti rumah besar bagi pecinta olahraga bersepeda, komunitas Bike to Work Indonesia juga menginisiasi sebuah social movement luar biasa yang patut diikuti yaitu menjadikan kegiatan bersepeda sebagai kegiatan rutin sehari-hari. Berdiri sejak tahun 2005 dengan anggota para pekerja dan bernama Komunitas Pekerja Bersepeda Indonesia, hingga pada 2006 mengalihkonsepkan komunitas ini sebagai wadah social movement bagi siapapun, sepeda jenis apapun, dan kemanapun.
Namun, karena kondisi new normal, melakukan hobi bersepeda ini harus dilakukan dengan persiapan berbeda yang disesuaikan terhadap anjuran protokol kesehatan. Apa saja yang perlu dipersiapkan untuk bersepeda di era new normal? Pastikan untuk mengikuti anjuran protokol kesehatan, ya.
Persiapan Sebelum Bersepeda
Pastikan bahwa kondisi tubuh kamu dalam keadaan sehat dan kenali kemampuan tubuh kamu sendiri, gunakan pakaian tertutup yang nyaman dan bawa masker cadangan, selalu bawa hand sanitizer dan air minum di botol tertutup, atur waktu dan rute kamu bersepeda untuk menghindari jam-jam dan lokasi ramai, dan selalu biasakan untuk mengecek kelengkapan keamanan bersepeda.
Mengatur waktu dan rute kamu bersepeda ini sangat penting, karena kita harus biasakan untuk mengenali kemampuan diri kita dan mengenali sepeda yang akan menjadi kawan olahraga. Selain itu, untuk mengatasi hal-hal yang tidak diinginkan di jalan, kita juga harus mengenal lingkungan yang akan kita kunjungi tersebut dengan sederhana. Misalnya keberadaan pos polisi terdekat, bengkel, atau fasilitas kesehatan.
Ketika Bersepeda
Kalau kamu mau bersepeda sendiri, its okay, tetapi kalau kamu lebih nyaman bersepeda dengan orang lain maka pastikan untuk berangkat hanya dengan tim kecil maksimal 5 orang. Pastikan untuk menjaga jarak aman dengan anggota tim, ya. Jangan lupa untuk mematuhi rambu lalu lintas di mana pun kamu bersepeda dan hindari sosialisasi atau istirahat berdekatan apalagi makan dan minum bersama.
Setelah Bersepeda
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghindari kontak fisik dengan keluarga di rumah dan langsung melepas masker, kacamata, helm, sepatu, kakos kaki, dan topi di luar rumah. Kemudian lakukan disinfektasi, dan segera mandi juga mengganti baju. Ingat untuk mencuci segera mencuci pakaian yang kamu kenakan, ya.
Mematuhi protokol kesehatan ini adalah sebuah cara agar kita tetap aman, melindungi diri sendiri dan juga orang sekitar. Mungkin jika melihat data survey mengenai kepatuhan masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan itu hasilnya sudah bagus, sangat bagus bahkan, tetapi yang terjadi di lapangan mungkin bisa jadi berbeda dan tampak seperti window dressing. Seperti halnya di lingkungan sekitarku, beberapa waktu lalu sempat heboh karena isu adanya pasien meninggal karena terjangkit virus covid ini. Namun, setelah terbukti itu hoax, masyarakat seperti biasa saja dengan anjuran protokol kesehatan di tempat umum.
Hingga beberapa minggu belakangan dilakukan penertiban bahkan pemberian sangsi bagi pelanggar, biasanya dilakukan razia oleh kepolisian setempat dan juga dibantu dengan tim keamanan komunitas remaja masjid. Apa pun itu sangsinya, tetap jaga kesehatan di mana pun kamu berada, ya. Lindungi diri sendiri dan orang yang kamu sayangi. Pastikan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan walaupun sedang berusaha untuk produktif di era new normal demi menjaga keberlangsungan hidup dari cuan.
Ngomong-ngomong, ceritakan olahraga favorit kamu atau hobi baru apa yang kamu temukan di era new normal ini, dong, di kolom komentar. Siapa tahu cerita kamu menginspirasi orang-orang yang membacanya, apapun cerita kamu, intinya kamu berharga karena selain menjaga kesehatan tubuh, menjaga kesehatan mental untuk tetap semangat menhadapi situasi ini juga sangat penting.