Rasanya sudah lama dan seringkali kita mendengar nama ‘Freeport’, ya?
Seperti beberapa waktu lalu sempat ramai kabar mengenai perusahaan pertambangan yang beroperasi di Indonesia ini. Perseroan Terbatas Freeport Indonesia ini sendiri merupakan perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. dan PT. Indonesia Asahan Alumunium (Inalum). Memang sudah lama perusahaan ini menambang, mengolah, dan mengeksplorasi industri pertambangan di daerah dataran tinggi Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, ini. Terhitung sejak berdirinya sendiri yaitu pada tanggal 7 April 1967, diawali dengan adanya Kontrak Karya I antara Freeport dan pemerintah Indonesia dengan masa berlaku 30 tahun.
Sejak saat itu, dengan berbagai perubahan peraturan perundang-undangan terkait ketentuan modal asing dan eksplorasi hasil tambang di Indonesia dari pemerintah, Freeport telah memberikan banyak hal untuk Indonesia, terutama untuk saudara kita di Tanah Papua. Mulai dari infrastruktur, hingga sarana kesehatan, perlahan mulai dinikmati oleh warga Papua. Salah satunya adalah giat literasi yang ada sebagai sarana pendidikan berkelanjutan juga telah dilakukan, termasuk program-programnya.
“Bukan hanya untuk manusianya saja”
Program pemberdayaan yang dilakukan oleh PTFI ini bukan hanya berfokus pada humanity-nya saja, melainkan juga kepada lingkungan. Di mana limbah terbesar dalam kegiatan operasional pertambangan PTFI adalah berupa tailing atau sisa air dan bebatuan alamiah di permukaan tanah setelah konsentrat dipisahkan dari bijih. Tailing dari proses operasional tersebut akhirnya dapat diantisipasi oleh PTFI sebagai upaya penjagaan lingkungan sekitar wilayah pertambangannya. Tidak hanya itu, Freeport Indonesia sebagai perusahaan tambang tembaga yang beroperasi di wilayah banyak ekosistem alami, PTFI mengundang berbagai peneliti nasional maupun internasional demi berlangsungnya kehidupan biota di sekitarnya.
Penasaran sama apa saja yang sudah diberikan Freeport Indonesia untuk bangsa ini? Berikut kontribusi Freeport Indonesia terhadap kesejahteraan kemanusiaan di Papua juga populasi hewan beserta lingkungannya:
#Penyumbang PNPB Terbesar
Dalam gelaran Indonesia Mining Association (IMA) Awards 2019, PT. Freeport Indonesia meraih penghargaan untuk kategori kontribusi terbesar kepada negara melalui penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Freeport sendiri telah memberikan kontribusi dalam pemenuhan target PNBP nasional pada sektor pertambangan mineral mencapai 32.2 triliun rupiah, di mana pada 2019 lalu, jumlah PNBP dari PTFI mengalami kenaikan sebesar 51% yakni sebesar 4.2 triliun rupiah, jika dibandingkan dengan jumlah di tahun 2018 sebesar 2.02 triliun rupiah.
#Pembangunan Infrastruktur Pengembangan di Wilayah Papua
Beberapa di antaranya adalah bandara internasional Mozes Kilangin, Jembatan Pomako, RSMM, kantor Kabupaten Mimika, juga pelbagai sarana yang menunjang kemudahan akses ke daerah-daerah di Papua. Dalam beberapa waktu ini juga bersama LPMAK, akan melakukan peningkatan pembangunan terhadap dua bandara perintis di Distrik Jila dan Distrik Alama.
#Kepedulian Terhadap Keanekaragaman Hayati
Lokasi pertambangan dari PTFI secara langsung berbatasan dengan Taman Nasional Lorentz yang merupakan taman nasional terluas se-Asia Tenggara dan ditetapkan sebagai warisan dunia. Membuat PTFI semakin gencar turut bekerjasama dalam konservasi biota tanaman dan hewan di wilayah Papua, tidak hanya melakukan penelitian alam dengan lembaga terkait, juga membangun fasilitas mumpuni bagi keperluan konservasi tersebut, juga media edukasi bagi masyarakat Papua, misalnya: Diorama Ekosistem, Kandang Transit Burung, dan laboratorium herbarium. Karena keaktivan PTFI dalam kegiatan konservasi ini, PTFI mendapatkan berbagai penghargaan, salah satunya adalah program teladan dari WHC, yakni Gold Program of The Year pada 2017, dan mendapatkan berbagai penghargaan lainnya.
#Program Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Freeport Indonesia pada 2018 tercatat telah membina 188 usaha mikro, yang dapat membuka 1.036 lapangan kerja. Bantuan ekonomi disalurkan ke berbagai sektor UMKM sejumlah 52.3 miliar rupiah. Mengadakan program dana bergulir yang menjagkau 6.683 kelompok usaha, total bantuan 233.4 miliar rupiah. Juga membina petani kakao seluas 186 ha, kopi 23.4 ha, dan 80 ribu ayam ternak.
#Sumbangsih PTFI untuk Pendidikan Putra-Putri Papua
Dari akun Twitter resmi PTFI, menyebutkan pada 2019 lalu telah mendistribusikan 1.700 buku dari Jakarta ke Wamena, tepatnya anak didik desa Tangma, Kab. Yaukimo. Juga telah mengirimkan 4 putra-putri Papua dan Papua Barat dalam program CCI dengan AMINEF. Bersama Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) dari 1996-2018 memfasilitasi 11.000 siswa melalui program beasiswa tingkat SD sampai S3 untuk warga asli Papua. Membangun BLK dengan berbagai program, juga membangun Institut Pertambangan Nemangkawi yang telah menghasilkan +3000 lulusan.
#Kepedulian Terhadap Kesehatan
Dalam kontribusi PTFI terhadap masyarakat, PTFI turut membangun dan mengoperasikan 2 rumah sakit, 3 klinik umum, dan 2 klinik spesialis yang memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi 7 suku di Papua. Klinik kesehatan tersebut menyebar di daerah SP IX, SP XII, Nayaro, dan Pomako. Dalam operasionalnya, klinik dioperasikan CPHMC. LPMAK juga memberikan perhatian kepada kesehatan masyarakat, kebersihan, sanitasi, pengendalian infeksi, penyakit menular, TB, masalah kesehatan ibu dan anak, dan malaria. Juga memfasilitasi untuk mendapatkan akses ke air bersih.
#Membuka Peluang Kerja dan Karir
Dalam kuliah umum Presiden Direktur PTFI, Chappy Hakim, pada 2017 lalu, menyebutkan bahwa PTFI telah meyerap 32.600 tenaga kerja dan hampir 98% di antaranya merupakan putra-putri Indonesia. Dan dari 12 ribu karyawan langsung, 35.7% adalah berasal dari Papua, 63% dari berbagai provinsi di Indonesia, dan 1.3% tenaga kerja asing.
#Pengelolaan Limbah Pengolahan Tambang
PTFI mengikuti prosedur dari program 3R, tidak hanya mengalirkan tailing ke zona Mod ADA, tetapi juga mengolah minyak goreng bekas menjadi biodiesel, pemanfaatan oli bekas untuk pembakaran di Pabrik Kapur Mahaka dan Pabrik Pengering Konsentrat, dan berbagai upaya lainnya. Pada tahun 2018, PTFI bersama pihak ketiga telah tercatat mengelola sebanyak 3.321 ton limbah berbahaya sesuai prosedur baku mulu dalam penelitian.
#Dukungan Terhadap Olahraga dan Aktivitas Karyawan
PTFI turut berperan dalam dunia olahraga, salah satunya dengan pembangunan Mimika Sport Center yang berdiri di atas lahan sluas 12.5 hektar dengan berbagai fasilitasnya yang akan digunakan dalam PON 2020. PTFI juga berkomitmen untuk memberikan 7.5 miliar per tahun kepada tim kesebelasan asal Papua, Persipura, di musim ini.
Perjalanan Panjang Freeport Indonesia Membersamai Bangsa Ini
Telah berpuluh-puluh tahun sejak pengesahan Kontrak Karya I, Freeport Indonesia telah memberikan sumbangsih terhadap Indonesia di berbagai sektor, tidak hanya di bidang perekonomian saja. Hingga saat ini penandatanganan perjanjian baru untuk kontrak jangka panjang yang beralih dari KK ke IUPK, dan sedang berlangsung proses pembangunan smelter seluas 100 ha yang ditargetkan selesai pada akhir 2023 di kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur, milik Pelindo III dan AKR.
Jadi, menurutmu sumbangsih apa lagi yang diberikan Freeport Indonesia untuk negeri kita tercinta ini?
Yuk, sebutkan di kolom komentar, mari saling berbagi pengetahuan.
Tabik,
#BloggerJomblo
Sumber:
Laman resmi dan media sosial PT. Freeport Indonesia:
Website : PTFI.CO.ID
Facebook Page : Freeport Indonesia
Instagram : @FreeportIndonesia
Twitter : @IDFreeport
Tempo.co | Ptfi.co.id | Lipsuskontan.co.id | Seputarpapua.com | Antaranews.com | CNBCIndonesia.co
Bagaimana kalau Freeport jadi milik Indonesia 100%?