Status Mahasiswi Ekonomi yang Fin sandang selama hampir rampung 5 semester di tahun 2019 ini, rupanya berhasil membuat pandangan Fin berubah dalam melihat suatu produk yang ada di pasaran. Sebelumnya, Fin mungkin lebih tertarik dengan apa yang terjadi di balik layar dari suatu produk tanpa segala keruwetan dalam proses manajemennya. Namun, sekarang Fin jadi kian tertarik untuk mengulas sebuah standar berbisnis menggunakan metode Islam.
Nah, Fin ketemu lah dengan Ibu Lynda Dewi, Owner Lamour Skincare Expert yang ada di bawah naungan PT Raja Ratu Group dalam kegiatan Blogger Gathering. Yang membuat Fin menuliskan ini adalah sebuah konsep bisnis yang diterapkan oleh Ibu Lynda adalah, “Kalau sudah berbisnis sama Allah, sudah pasti dijagain. Tolong orang lain, maka Allah akan menolongmu.”
Dari sana, Fin merasa digeplak sama benda keras, karena sedang merintis sebuah usaha oleh-oleh kuliner. Fin merasa disadarkan, bahwa prinsip bisnis bersama orang lain adalah berlari bersama. Nah, si Lamour Skincare ini juga menerapkan prinsip-prinsip ibadah dan kekeluargaan dalam bisnisnya, seperti tiap pagi sebelum bekerja para karyawan wajib untuk melaksanakan sholat Dhuha (sudah dapat nikmat dunia, dapat kenikmatan akhirat pula, ini, ya), membaca Al-Qur’an, dan dzikir pagi.
Ibu Lynda Dewi, Owner Lamour Skincare“Nggak usah takut sama kompetitor, kita bisa tinggi dengan kualitas sendiri tanpa mendepak orang lain.”
Kalau Halal Pasti Bagus
Lamour Skincare Expert sendiri merupakan produk asli Indonesia yang berdiri sejak 9 September 2014, sejak masa berdirinya hingga kini, Lamour Skincare telah banyak diakui melalui prestasinya yang mumpuni. Beberapa di antaranya adalah: 1.) 7 Media Award dalam kategori Merk Bisnis Terpercaya 2018; 2.) 21 Perempuan inspiratif radio Mas FM 2019; 3.) World Women Leading Change 2018, dan sebagainya.
Lamour sendiri melakukan banyak inovasi dalam produk-produknya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya, dan telah tersertifikasi oleh BPOM, ISO, dan Halal produk dari MUI.
Nggak hanya itu, dengar-dengar dari Bu Lynda, nih, Lamour akan segera mengeluarkan produk terbarunya dalam waktu dekat. Meski berfokus pada bisnis, tetapi Lamour juga nggak cuma fokus sama bisnisnya sendiri dan bahagia sendiri. Lamour juga tengah membangun panti jompo dan membiasakan karyawan untuk bersedekah setiap harinya, juga sebuah panti asuhan yang saat ini sudah dihuni oleh 47 anak. “Jadi, Lamour itu bukan cuma bisnis saya, tapi juga sebagai misi dakwah.”
Wanita itu Butuh Cantik!
Dalam kegiatan Blogger Gathering bersama Lamour, di kantor Lamour, (30/10/2019) kemarin, Fin dan teman-teman yang mengikuti agenda open house ini juga berkesempatan untuk menggali ilmu tentang kulit dan kesehatannya melalui Dokter Farhana, selaku praktisi Cosmedermatology Derma Beautee Skin.
Tumben, Fin unggah soal rahasia dapur perkulitan, hahha. Karena kulit Fin adalah tipe kulit yang sensitif, Fin musti hati-hati dengan penggunaan skincare dan tetek-bengek perawatan kulit. Jadi, Fin lebih sering menjadi pelanggan loyal yang bertahan pada suatu produk dalam waktu yang lama. Tapi, kalau produk tersebut tidak memberikan hasil yang maksimal, ya, kenapa harus bertahan? Ganti, Lur! Skip! Terlebih lagi jika produk tersebut nggak wudhu-friendly, alias menutupi kulit yang tentu saja perlu menjadi konsen utama selain bahan-bahan pembuatnya pada saat memilih produk kecantikan.
Dan lagi, beberapa waktu lalu juga sering dapat pertanyaan, “memangnya perempuan bercadar butuh skincare, Fin?” Kan perempuan bercadar kulitnya juga bisa bermasalah, Mbak, Mas, Bun, Yah, Rek … Ayo, Rek, mlaku-mlaku nang Tunjungan.
Perlu diketahui bahwa sinar UVA dan UVB juga polusi itu tetap bisa menembus ke permukaan kulit, bahkan dengan pakaian tebal dan tertutup sekalipun. Dan lagi, berhadapan dengan aktivitas Fin yang seringkali beraktivitas di luar ruangan akan memicu terjadinya penuaan dini, yang bisa saja muncul sebelum waktunya. Kenapa harus cantik, toh, nggak ada yang lihat kecantikan Fin? Merawat diri dan mempercantik diri itu, nggak harus dilihat sama orang lain, kok. Karena merawat diri sejatinya adalah sebuah usaha bersyukur atas karunia Maha Pencipta, juga sebagai investasi masa depan untuk suami. Cmiww, hahha.
Fin dan 2 teman blogger lainnya sedang foto bersama Ibu Lynda Dewi, setelah mendapat hadiah dari video story di Instagram pada akhir acara#Tanda-Tanda Penuaan Dini yang Harus Dilawan
Menurut yang disampaikan oleh Dokter Farhana, 80% penyebab penuaan dini adalah sinar matahari, gaya hidup yang tidak sehat, mengonsumsi alkohol, perokok, waktu tidur yang tidak teratur dan tidak berkualitas, stress, pola makan yang tidak sehat, dan tidak melakukan perawatan. Berikut adalah tanda-tanda dari penuaan dini yang perlu kamu sadari, sebelum disadari oleh doi.
#Tiny Fine Lines, Setelah usia 30 tahun, produksi kolagen akan berkurang dengan sendirinya. Dan hasilnya adalah dengan kulit yang mulai kehilangan kekencangannya. #Sun Spots, wrinkles manja ini adalah bintik kecoklatan samar karena sering terpapar sinar matahari langsung. #Puffy Eyes, Suka begadang? Tentu, Fin adalah kategori orang yang mendapat inspirasi di malam hari dan seringkali kejar-kejaran dengan deadline melalui prinsip kisah cinta di balik Seribu Candi yang konon dibangun hanya semalam. Hahha. Tentu saja, mata panda adalah permasalahan tidak terhindarkan, karena kurang istirahat menyebabkan drainase limfatik tidak lancar. #Crows Feet, Atau garis-garis halus di ujung mata yang disebabkan oleh paparan sinar matahasi dan gerakan mata berulang seperti mengernyitkan mata karena silau (dan kedip-kedip manja sama doi yang nggak kunjung peka.) Wkwkwk. Biasanya muncul paling sering pada usia 35 tahun ke atas.
#Dull Skin, Karena regenerasi kulit yang semakin bertambahnya usia akan semakin lambat, yang membuat kulit menjadi kusam dan kehilangan kecerahannya. #Dry Skin, Gimana caranya cek bahwa kulit kita kering atau nggak? Caranya cuci muka, lalu selama 30 menit setelahnya jangan memakai apa pun, krim apa pun, kalau kulit terasa kencang dan gatal, maka itu tanda kulit kering. Atau kemerahan dan tidak nyaman, maka itu tanda kulit sensitif. Jika kulit berminyak, maka akan terasa pada seluruh wajah. Jika berminyak pada bagian T-Zone, maka itu kulit kombinasi. #Sagging Skin, Sama seperti unsur-unsur dalam berita, bahwa susunanya adalah piramida terbalik. Di mana dalam permasalahan penuaan dini, ini adalah tipe kulit muda yang masih tampak kenyal dan kencang karena masih terdapat banyak kolagen dan elastin. Yang perlahan akan berkurang pada usia lebih dari 30 tahun sehingga akan tampak kendor.
Collagen Gel by Lamour#How to Fight Skin Problem?
Dari 7 tanda penuaan dini, kamu sudah mengalami yang mana, nih, Mblo? Kalau Fin sendiri, yang pasti sudah dialami adalah Puffy Eyes. Nah, gimana, sih caranya mereduksi problematika dari penuaan dini itu? #Tabir surya, pakai sunblock adalah sebuah rutinitas Fin sehari-hari, karena tipe kulit yang sensitif dengan sinar matahari. Bukan cuma Fin, kamu juga harus tahu bahwa sinar UVA itu dapat menembus hingga lapisan dermis kulit, satu tingkat lebih ganas daripada sinar UVB yang menembus hingga lapisan epidermis kulit. Caranya dengan menggunakan UV block broadspectrum minimal SPF 30. #Moisturizer, supaya terhindar dari kulit rapuh, kendur, keriput dan kulit yang mengelupas. #Olahraga, nggak cuma sehat untuk metabolisme tubuh, olahraga teratur juga dapat membuat peredaran darah dan oksigenasi pada kulit semakin lancar, efeknya adalah kulit menjadi glowing, bersih, dan sebagai anti-aging. #Suplemen, mengonsumsi vitamin E dan vitamin C, juga anti oksidant atau high collagen ini dapat membantu menutrisi kulit. #Perawatan, sebuah perawatan adalah penting dilakukan dengan memakai produk kecantikan yang sesuai dengan jenis kulit dan HALAL. Atau dengan melakukan facial, microdermabration, peeling, laser, injection glutathione dan lainnya, radio frequency, dan/atau medical intervention. Pastikan untuk melakukan konsultasi sebelum melakukan perawatan, karena tiap kulit itu berbeda permasalahannya dan beda penanganannya.
Produk Lamour lainnya, yang berkesempatan Fin coba juga#Skin Toxic
Skin Toxic adalah kemampuan suatu zat untuk menyebabkan reaksi lokal atau keracunan sistemik pada orang melalui kontak dengan kulit. Penyerapannya sendiri melalui kulit tergantung pada berbagai tingkat pada komposisi kimianya dan kadar kelarutannya. Berikut beberapa jenis skin toxic:
#Skin Athropy, disebabkan oleh sinar matahari dan penuaan, konsumsi aspirin juga bisa menyebabkan kerentanan adiktif. Terjadi ketika area kulit menjadi tipis dan keriput akibat sirkulasi yang buruk dan efek antiproliferatis yang menghambat sintesis kolagen dan mukoplisakarida. #Telangiectasia, terlihatnya pembuluh darah kecil di permukaan kulit dan membentuk pola yang tidak beraturan. Disebabkan oleh genetik, lingkungan, atau keduanya yang sering dialami oleh pemilik kulit putih yang sering terpapar sinar matahari dalam jangka waktu yang lama. #Epidermal Barrier Disturbance, jika barrier kulit rusak maka kulit akan mudah menerima pengaruh negatif dari sinar UV, debu, polusi, dan bakteri. Barrier kulit inilah yang memproduksi 60% kadar air secara alami dalam tubuh.
#Purpura, Stellate Pseudoscars, and Ulcerations, adalah kondisi bintik-bintik merah atau ungu pada kulit, disebabkan oleh pendarahan di bawah kulit sekunder karena gangguan trombosit atau lainnya. #Acne, atau jerawat, terjadi ketika folikel rambut atau tempat tumbuhnya rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Disebabkan oleh produksi sebum berlebih, sumbatan pada folikel rambut, bakteri, dan hormonal. #Perioral Dermatitis, penyakit kulit yang ditandai dengan peradangan dan ruam bengkak kemerahan, biasanya membuat kulit menjadi sangat kering. #Steroid Addiction, kecanduan steroid di mana dapat menyebabkan gangguan keseimbangan hormon alami dalam tubuh.
#Hypertrichosis, kondisi kelainan langka yang ditandai dengan pertumbuhan rambut terlalu cepat dan berlebih di sekujur tubuh, dapat muncul saat lahir atau berkembang seiring waktu. #Hypopigmentation, warna kulit lebih terang atau putih yang tidak normal di bagian tubuh tertentu atau seluruh tubuh karena adanya kerusakan pada jaringan kulit, misalnya infeksi, lecet, luka bakar. #Steroid Rosacea, hampir identik dengan jerawat yang diinduksi steroid dari sudut pandang etiologi. Disebabkan oleh penggunaan steroid topikal yang berkepanjangan di wajah.
Gathering Blogger Lamour 2019Bring Your Beauty Out
Sebagai blogger yang seringkali jalan-jalan tapi nggak pernah nulis soal traveling story, juga sebagai mahasiswa dan aktivis lingkungan, Fin harus merawat kulitnya lebih ekstra. Pas banget ketemu sama Lamour Anti-Aging Product, si Collagen Gel yang kemasannya Fin suka banget, hihhi, bisa mainan pencet-pencet gitu (wkwkwk, Fin usil) dan juga ukurannya yang bisa dibawa saat traveling. Di kesempatan open house Lamour kemarin, Fin juga bisa cobain beberapa produknya, salah satunya adalah si Body Lotion yang nggak lengket di kulit dan wanginya itu menenangkan.
Nah, untuk melakukan perawatan sendiri, Bu Lynda memberikan tips-nya, nih, yang mau kulitnya glowing maksimal, “minum air sehari sebanyak 10% dari BB tubuh.” Juga step dari Dokter Farhana, mengenai cara merawat kulit, “pertama cleansing menggunakan sabun dengan ph balance, micellar water, facial wash, toner, atau essence water. Kedua moisturizer. Dan ketiga adalah kosmetik perlindungan, seperti tabir surya atau sunscreen.”
Sekilas soal Gathering Blogger beberapa hari yang lalu, ketika mengikuti suatu acara dan ketika selesai, biasanya Fin masih tinggal untuk sekadar bercengkrama membahas beberapa hal bersama rekan blogger yang lain. Tapi, siang itu, Fin harus buru-buru pulang duluan ke kampus karena ada jadwal presentasi dan kuis yang tidak boleh sampai ditinggalkan. Eh ternyata, setelah mengejar waktu dari kawasan Soekarno-Hatta ke daerah Bumiayu bersama Pak Driver Ojol alias si Pangeran Hijau, mendapat kabar kalau dosennya nggak jadi datang. Boom!
Tabik,
#BloggerJomblo
Hiks, dikit lagi 30 tahun nih, jadi harus makin concern dengan kondisi kulit. Terasa sekarang kulitku agak lebih kering dan nggak sekenyal dulu, namun jerawat sudah drastis berkurang. “minum air sehari sebanyak 10% dari BB tubuh.” wah penting banget ya Mbak, karena sebagian besar tubuh kita isinya air 🙂