Finiara.id,- Kamu seorang penulis? Atau orang yang sedang berlatih menulis? Percayalah apa pun itu, kamu sekarang saat sedang membaca artikel ini, kamu merupakan seorang pembaca. Maka satu hal penting yang perlu dilatih adalah menjadi penulis tahan banting.
Menjadi seorang yang hidup di zaman milenial seperti sekarang ini, tentu saja dituntut untuk menguasai berbagai bidang yang dinilai tidak akan lekang termakan oleh kemajuan tekhnologi dan zaman. Hal itu harusnya menuntut kamu menjadi seseorang yang tidak terpaku pada satu bidang saja, melainkan mampu menguasai berbagai macam bidang keahlian. Meskipun, kamu juga harus memiliki sebuah konsentrasi berlebih dan fokus pada satu keahlian, agar kamu bisa disebut sebagai tenaga profesional.
Bagaimana Seorang Penulis Tahan Banting
Seperti yang kamu tahu di artikel-artikel sebelumnya. Kamu merupakan orang yang beruntung, karena sebagai #PembacaZamanNow kamu bisa menerbitkan segala macam tulisan baik yang rapi atau tidak, baik yang baik atau yang tidak baik, apa pun itu. Pasti ada saja yang membacanya, meskipun hanya selayang pandang. Meskipun begitu, kamu masih saja bingung bagaimana menjadi penulis yang baik?
Nulis aja dulu.
Tidak ada gading yang tak retak. Cukupkan kamu melakukan apa yang kamu bisa lakukan, dengan semaksimal mungkin. Jangan terlalu berpikiran negatif dengan segala ketidakberuntungan akibat kemalasan kamu untuk segera memulai segala sesuatunya. Kamu ingin menjadi penulis, tapi enggan menulis. Kamu penulis dari sisi mananya?
Hai! Kamu harus yakin bahwa banyak orang di luar sana yang sedang berjuang untuk bertahan dalam dunia kepenulisan hingga berdarah-darah. Tapi, kamu malah berkasih dengan kemalasan, hanya karena kamu sudah hidup enak saat ini, atau kamu terlalu malas untuk mengambil perubahan demi kehidupan yang lebih baik dari saat ini. Apa pun itu, segera tuliskan segala kisah kamu. Jangan pedulikan kaidah kebahasaan dan hal teknis terlebih dahulu, segera tuliskan!
Kreativitas
Proses kreatif ini merupakan tahapan dimana kamu mengais setiap sudut otak kamu, pastikan bahwa kamu tidak terlewat sedikit pun dari detail-detail yang terlintas. Proses ini juga merupakan sebuah tahap dimana kamu mengolah ide, yang muncul atau yang bisa kamu cari secara pasti dari beberapa kegiatan, seperti membaca karya penulis lain, atau dari perjalanan yang kamu lakukan, atau bahkan kegiatan kamu ketika menjadi relawan di suatu daerah.
Waktu
Satu hal yang paling penting dan krusial adalah waktu. Dimana dalam agama aku, yakni Islam, waktu merupakan hal penting hingga Allah berfirman dalam Q.S. 103: 1-3, “Demi masa.” Kenapa demikian penting? Karena tiap detik yang kamu lalui, tidak akan pernah kembali. Bahkan saat kamu melakukan hal serupa, segalanya tidak akan pernah sama.
Lagi pula, jika kamu ingin menjadi penulis dan selalu berangan-angan menjadi penulis besar, tapi kamu justru tidak pernah punya waktu luang untuk menulis. “Tapi aku sibuk ujian.”; “Tapi aku sibuk kerja.” Dan kesibukan-kesibukan lainnya, yang sebenarnya merupakan alasan kamu untuk lari dari hal yang tidak biasa kamu lakukan, alasan kamu untuk lari dengan kemalasan memulai sesuatu yanga bermanfaat. Berhentilah, karena waktu kamu terlalu berharga untuk sekadar dijadikan sebagai alasan untuk berangan-angan tanpa ada tindakan. Jangan sebatas berhenti pada kalimat, aku ingin menulis.
Editing
Pada saat kamu sudah hampir menyelesaikan naskah kamu. Kamu sebagai penulis tidaklah bisa terlepas dari segala hal yang berkaitan dengan keberlanjutan prosesnya, karena menjadi seorang penulis bukan hanya berhenti dari proses pencarian ide, lalu menulis, dan selesai. Seorang penulis dapat diibaratkan sebagai seorang ibu bagi naskahnya, dan merupakan kewajiban bagi seorang ibu untuk memperhatikan anaknya, bukan?
Nah, kamu merupakan penulis tahan banting yang baik jika kamu bisa melakukan self-editing atau mengoreksi naskah kamu sendiri. Dimana seorang penulis yang baik juga merupakan penulis yang mampu memosisikan dirinya bukan hanya sebagai penulis naskah, tetapi sebagai pembaca. Kamu juga dapat meminta bantuan kepada teman yang kamu percayai telah bergelut dalam bidang literasi untuk meminta sarannya, atau kamu juga bisa mengikuti komunitas kepenulisan yang pastinya akan sangat bermanfaat bagi kamu. Salah satunya Forum Lingkar Pena, yang dapat kamu temukan dimana-mana cabangnya. Tapi, meskipun kamu mengikuti banyak komunitas, tetapi saat kamu tidak berkarya juga percuma.
Jangan menyerah
Semua orang bisa menulis, tetapi tidak semua orang bisa menjadi penulis. Hal itu membuktikan, bahwa menjadi seorang penulis adalah pekerjaan berat dengan beragam tantangan yang akan kamu hadapi sendirian. Kamu yang menciptakan dunia itu, kamu yang bertanggung jawab atas dunia itu. Dan kamu tidak bisa menyalahkan orang lain yang berkomentar mengenai apa yang kamu tulis.
Terlebih saat naskah itu telah dipublikasikan. Karena bagaimanapun juga naskah yang telah kamu terbitkan, merupakan milik publik dimana publik bebas berkomentar apa pun terkait naskah itu.
Tantangan lain menjadi seorang penulis akan dikupas di artikel berikutnya, stay tune di blog ini, ya. Dan jangan lupa untuk menuliskan di kolom komentar, atau follow di media sosial Finaira untuk request jenis tulisan.
Banyak yang ingin jadi penulis tapi sekadar wacana, pengen tapi nggak mulai hehe bingung saya .menjadi penulis ya dengan cara mulai menulis..aku aja merasa kurang produktif, kudu lebih maksimal..