Holiday Wishes: Kembali Meneroka Kota dan Cerita di Balik Setiap Tawa

Holiday Wishes: Kembali Meneroka Kota dan Cerita di Balik Setiap Tawa

Beberapa waktu lalu, tepatnya tanggal 19 Oktober sampai tanggal 25 Oktober, Fin berkesempatan untuk menjelajah Jogjakarta. Meski niat awalnya ke Jogjakarta adalah mengikuti kegiatan komunitas volunteer, tetapi kesempatan jalan-jalan juga nggak bisa disia-siakan. Meskipun, selama hampir waktu satu pekan itu, Fin belum juga tamat menjelajah Jogjakarta. Belum juga mampir ke Kota Lama di Solo, kemudian lanjut ke Semarang, eh, kok jadi terus. Nanti Umi di rumah juga nggak akan tanya, “anaknya kapan pulang, kok.”

Jadi, skuy, traveling around. Karena sudah dapat izin untuk jarang pulang. Hahha.

Nah, mendadak saat menulis cerita tentang traveling di Jogjakarta selama berminggu-minggu ini, Fin akhirnya sampai pada masa yang disebut, “lagi kangen-kangennya sama Jogja.”

Rasa rindu itu akhirnya ingin dijelmakan dengan sebuah kesempatan untuk kembali menyambangi Kota Gudeg itu. Ketika sedang asyik scrolling media sosial sembari berusaha meningkatkan enjejemen, melintaslah sebuah flyer blog competition dari OYO Hotel Indonesia.

Dengan sebuah pertanyaan, “Apa yang akan kamu lakukan di kota tersebut, kalau dapat voucher 70% dari OYO?”

Jiwa-jiwa kesepian yang butuh asupan traveling ini kian meronta ingin dituntaskan. Dan kali ini, izinkan Blogger Jomblo kembali curhat perihal harapan liburannya di Kota Istimewa Jogjakarta.

Wisata Kuliner Jogjakarta, Mencicipi Setiap Rasa yang Ada

Pada saat terakhir kali ke Jogjakarta, Fin baru mencoba kuliner-kuliner yang memang khasnya Jogjakarta. Belum semua memang, tetapi, yah, cukuplah kalau dibilang bikin kangen. Sebenarnya, sewaktu dari Jogja kemarin pengin bawakan oleh-oleh makanan khas untuk keluarga di rumah. Gudeg kering misalnya, atau bakpia, seenggak-enggaknya bawakan jangkrik atau belalang goreng, atau menantu, lah, wkwkwk.

#Incipin Soto Sampah #Minum Segernya Cendol Hitam #Cobain Rasa Uniknya Teh Telur #Nikmatin Manisnya Sate Klathak #Uji Nyali Pedasnya Gudeg Bromo Bu Tekluk #Klengeran di Bakso Klenger #Meledaknya Oseng Mercon Bu Narti #Pia-pia si Gorengan Isi Daging di Belakang Pasar Beringharjo

Kok list-nya jadi panjang, ya, padahal belum semua masuk list. Itu adalah daftar makanan yang Fin makan selama di Jogja kemarin, belum termasuk #Sate Ayam dan Telur Puyuh di Malioboro #Teh Chamomile di Backbone #Gudeg di Malioboro #Gudeg Bu Marni #Pempek Ny. Kamto, nah, sudah, sudah, nanti Fin jadi kian lapar. Jadi, Fin ingin menuntaskan jajaran perkulineran di Jogja, bahkan hingga sudut-sudutnya.

Adven-Tour, Menjejak Alam Jogja yang Belum Usai

Hari pertama datang ke Jogjakarta, memang sebagai tujuan utama, yakni menelusuri kawasan permukiman #Merapi. Meski tidak pelik juga kalau Fin pengin berwisata lava tour, misalnya. Pada hari pertama, Fin termasuk jalan-jalan juga ke #Bunker Kaliadem, dan bertemu istri alm. Mbah Maridjan di #Petilasan Mbah Maridjan. Sejenak mengitari wisata kota selama sehari, sekaligus beristirahat di homestay di kawasan Malioboro.

Kemudian tepatnya dua hari sebelum jadwal kepulangan, Fin mengelilingi kawasan #Wisata Pantai Parangtritis dan #Pantai Depok, dan menanjak ke atasnya di #Parangtritis Sky View, lalu ke kawasan Gunung Kidul di #Heha Sky View yang lagi trending-trendingnya di kalangan wisatawan yang datang ke Jogja. Nggak cuma itu, di hari terakhir Fin di Jogja sebelum berkunjung ke situs sejarah, Fin berkunjung lebih dulu ke #Tebing Breksi padahal pengin banget jelajah alam di kawasan wisata #Watu Gupit, #Situs Gembirowati, #Sendang Beji, #Gua Langse, dan #Gua Tapan.

Nggak cuma itu, Fin pengin banget jelajah wisata pantainya, meskipun memang di Malang banyak pantai dan sudah sering ke pantai, tetap saja pengin, kan.

Wisata Sejarah, Mengulik Kisah Lampau Jelajah Museum dan Candi-Candi

Dalam 2 hari, Fin berhasil menjejalkan asupan sejarah di beberapa museum dan candi yang belum pernah Fin kunjungi. Alias menambah daftar tempat baru yang Fin kunjungi dalam deretan wisata sejarah di Jogjakarta. Mulai dari megahnya bangunan belanda di #Museum Benteng Vredenburg yang di dalamnya terdapat 4 ruang diorama. Dan membuat Fin betah adalah suhu dingin di dalam gedung museum, juga charging station. Selain itu ada beberapa media pembelajaran dengan game model di beberapa titik museum, bikin Fin makin betah mainnya juga kelengkapan koleksi dari berbagai sejarah.

Kemudian lanjut ke #Museum Negeri Sonobudoyo yang ada di Pangurakan, dekat dengan #Jogja Galeri dan Bapak Penjual Siomay asli Madiun–tapi logatnya mirip Taretan, alias orang Madura. Saat Fin ke sana, museum lagi ada kunjungan dari suatu sekolah, sepertinya sedang study tour. Ada banyak koleksi terutama yang berkaitan dengan notulensi dan naskah beraksara Jawa, juga pewayangan, dan perabot kesultanan.

Perjalanan kedua kaki Fin akhirnya kembali menelusuri #Alun-alun Jogjakarta dan rindunya pada nuansa adat-adat Jawa dalam #Keraton Ngayogyakarta. Awalnya ingin sekalian berkunjung ke Perpustakaan dan Galeri Keraton, hanya saja karena sudah jam tutup, ya lewatlah sudah.

Pada akhirnya berjalan kembali ke #Desa Wisata Taman Sari. Fin menelusuri setiap sudutnya, karena hampir tutup (sudah tutup sebenarnya) sekitar desa sudah sepi pengunjung. Sampai-sampai berasa uji nyali ketika melalui sebuah terowongan panjang yang gelap dan sendirian. Pengin lari, tapi nanti jadi parnoan sendiri, jadinya, ya, dibawa selow saja. Padahal, saat melihat seseorang di ujung terowongan panjang itu, Fin sudah deg-degan.

“Mbak ngapain sendirian lewat sini? Uji nyali?”

Begitu tanya orang yang berdiri di ujung terowongan yang ternyata merupakan guide di area Taman Sari, Pak Robert yang jago membatik dan nantang Fin untuk belajar bikin batik.

“Masa kalah sama murid-murid bule saya?”

Karena sudah sangat sepi, akhirnya Pak Robert menemani Fin keliling Taman Sari, bahkan mengambilkan beberapa foto Fin dan tentu saja disambi dengan obrolan sepanjang jalan. Hingga berpisah di depan toko bakpia yang direkomendasikan beliau.

Di hari kedua kali ini Fin tidak lagi berangkat sendirian, bersama Kak V–teman SMA yang sering Fin repotin di mana pun, wkwk–Fin menjelajahi #Candi Ijo di Sleman dan #Candi Plaosan. Meski sebenarnya ingin berlanjut ke #Candi Ratu Boko dan #Museum History of Java, tetapi karena Fin sudah harus kembali pulang ke Malang, akhirnya perjalanan explore Jogjakarta harus usai untuk saat ini.

Balik ke Jogja, Mau Apa?

Mau kangen-kangenan sama kenangan yang tercecer di Jogja, wkwk. Ingin menuntaskan Kota Gudeg ini, sebagai kota istimewa yang menjadi sebuah titik dan perjalanan panjang–kok semacam dialog di film Negeri van Oranjee, ya. Lagipula, kalau traveling baik itu solo atau pun rame-rame, Fin jarang banget pusing soal tidur di mana. Apalagi sekarang sudah banyak homestay dan hotel, dengan berbagai konsep, termasuk salah satunya konsep budget room yang pastinya dicari banget sama traveler tipe backpacker kayak Fin gini.

Budget Rooms, di Mana Saja, Kapan Saja

Sekilas soal tempat tinggal (carrier, hahha, karena kan Fin keliling, nggak tinggal di hotelnya) Fin seringkali reservasi kamar melalui online travel agent. Alias melalui aplikasi penyedia jasa jaringan hotel, salah satunya yang bisa digunakan di Indonesia adalah OYO yang sudah beroperasi sejak 2018. Sedangkan jaringan internasionalnya, OYO yang pertama kali berdiri pada Mei 2013 ini sudah menggandeng lebih dari 10 ribu mitra yang tersebar di berbagai negara.

Kenapa pilih OTA daripada booking langsung di hotelnya?

#Menghindari ketidaktersediaan kamar padahal sudah jauh-jauh datang
#Banyak diskon yang tentu saja diburu sama Fin demi rangkaian episode traveling ngirit, biar dapet Hotel Murah di Jogjakarta
#Kejelasan deskripsi tentang hotel, juga review bisa dijadikan pertimbangan saat memilih tempat tinggal

Bagaimanana pun, kenyamanan hotel itu merupakan hal penting, meskipun hanya tempat tidur. Karena kalau tidurnya nggak berkualitas dan nggak nyaman, kan travelingnya jadi nggak semangat, juga.

Jadi, itu tadi hal-hal yang mau Fin lakukan kalau dapat diskon 70% dari OYO Indonesia. Kalau kamu, iya, kamu yang sedang merindukan aku … hahha, bakalan ngapain kalau dapat diskon 70% dari OYO Rooms Indonesia? Ceritain pengalaman kamu, yuk!

#Tabik,
Blogger Jomblo

Finaira Kara

Finaira Kara adalah seorang blogger yang suka menulis fiksi dan masih aktif menulis novel di beberapa platform. Semoga kalian semua senang membaca tulisanku ya.! KAMSAHAMNIDA ;)

One thought on “Holiday Wishes: Kembali Meneroka Kota dan Cerita di Balik Setiap Tawa

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Traveling Bareng Bus Bagong dan Rute Barunya (Surabaya-Kediri-Tulungagung)
Previous Post Traveling Bareng Bus Bagong dan Rute Barunya (Surabaya-Kediri-Tulungagung)
Next Post Pantum: Reffil Toner Original, Jawaban Paling Aman Keresahan Pengguna Laser Printer