Seri Cerita Anak:
Oleh Finaira
Suatu hari, di pasar malam yang sangat ramai. Banyak lampu berkerlap-kerlip, permainan-permainan, kue, permen, dan anak-anak yang berlarian. Di antara semua keramaian itu, terdapat permainan komedi putar dengan barisan kuda-kuda dari kayu berwarna-warni. Semuanya akan berputar bersamaan ketika Si Pemilik memutar lantai pijakan kuda-kuda itu.
Hari itu, ada seekor kuda yang baru saja diperbaiki di kota terlihat sedih. Teman-temannya yang lain merasa aneh dengannya. Lalu seekor kuda yang sedang diduduki oleh seorang anak kecil bertanya,” hai! Kamu kenapa kok terlihat murung, sejak datang?”
“Aku sedang memikirkan sesuatu.”
“Memikirkan apa?”
Kuda yang terlihat sedih itu mengingat pengalamannya saat perjalanan pulang dari kota.
Ia melihat banyak kuda-kuda yang berlarian bebas dan bisa bergerak kemanapun tanpa memerlukan bantuan si Pemilik. Kuda itu merasa iri dengan banyak kuda yang menyalip mobil pick-up tempat dia diangkut.
Baca juga: Finaira Mendongeng: Kupu-kupu Cantik yang Sombong
Ia ingin berlari dengan kakinya sendiri, tidak hanya diam dan menunggu kapan ia dipilih anak-anak, lalu berputar bersama kuda-kuda komedi putar yang lain. Kuda itu juga mendengar kalau si Pemilik mengatakan, bahwa kuda-kuda itu terlihat gagah dan berlari cepat. Ia merasa semakin iri dan berharap dirinya bisa menjadi kuda sungguhan.
Kuda itu menceritakan pengalamannya kepada kuda lainnya. Lalu temannya tertawa, bersamaan dengan seorang anak yang sudah turun dari punggungnya.
“Kamu lihat anak-anak yang baru turun dari punggung kita?”
Kuda itu merasa bingung dengan temannya. “Untuk apa aku melihat mereka? Mereka juga tidak melihatku?”
“Mereka pasti menaikimu karena mereka menyukaimu.”
“Bagaimana kamu tahu mereka menyukaiku?”
Kuda yang terlihat sangat bahagia saat seorang anak menaiki punggungnya lagi itu, berkata kembali, “lihat! Mereka tertawa dan bahagia dengan adanya kita.”
Kuda itu melihat dan mendengar suara tawa anak-anak di sekitarnya. Lalu tiba-tiba, ia melihat ada dua orang anak laki-laki menangis di dekatnya. Ia juga melihat ada dua orang wanita dewasa dan tiga pria dewasa. Ia tahu bahwa salah satu dari pria dewasa itu adalah si Pemilik yang biasa memutar komedi putar itu.
Baca juga:Negara, Bangsa, dan Masyarakat Indonesia
“Aku ingin naik kuda putih itu, Bu!” teriak salah satu anak itu.
“Aku juga ingin naik kuda putih itu!” teriak anak yang lain.
Kuda itu kemudian melihat ke semua teman-teman kudanya. Tidak ada yang berwarna putih. Lalu, ia melihat tubuhnya, warna putih! Ia melihat ke teman kudanya, ia tersenyum.
“Ya, sudah, gantian saja, ya, naiknya?”
Entah kenapa, si Kuda menjadi sangat bahagia mendengar suara tawa anak-anak yang menaikinya, atau menangis karena berebut menaikinya. Ia senang dan menyadari, bahwa ia tidak boleh iri dengan apa yang dimiliki oleh makhluk lain. Kuda tahu, ia harus menerima dan berbahagia dengan apa yang dimilikinya. Lalu membahagiakan orang lain. _fin_
Pict from Wikipedia
One thought on “Finaira Mendongeng: Kuda Komedi Putar”