Finaira.id,- Penulis juga manusia, punya rasa punya hati, jangan samakan dengan bunga melati. Eh, kok bunga melati? Sudahlah, lupakan. Tapi, benar adanya bahwa penulis juga manusia yang bisa terserang penyakit. Terutama penyakit hati dan pikiran yang dinamakan malas melakukan apa pun ketika hati sedang tidak mood melakukan segala halbahkan untuk berdiri mengambil remot TV. Sebagai penulis, ada sebuah penyakit berbahaya yang anehnya, penyakit ini terkadang suka menular ke penulis-penulis lainnya. Penyakit ini disebut writers block.
Kamu pasti sering mendengar dua kata maut itu, kan? Nah, Writers Block ini merupakan kondisi dimana penulis nge-blank, kosong pikiran, mampet ide, stuck menulis, tidak punya inspirasi, dan beragam kosakata lain yang menggambarkan situasi berbahaya bagi para penulis.
Kenapa berbahaya? Coba bayangkan, ketika kamu sedang banyak tagihan bab dari editor atau pembaca, lalu tiba-tiba WB menyerang. Dan kamu jadi enggan melanjutkan tulisan kamu itu, akhirnya kamu menelantarkan naskah kamu begitu saja.
Jadi, WB ini ibarat lampu merah dalam lalu lintas. Kamu tahu, bahwa itu akan berubah menjadi hijau. Namun tidak bagi si WB. Kalau kamu hanya duduk di atas kendaraan kamu dan tidak melakukan apa pun, kamu tidak akan tahu kapan pengendara lain yang akan melanjutkan perjalanan lebih dulu.
Lalu kamu akan berhenti di satu titik, dan ketika kamu ditanya oleh pengendara lain yang sudah melihat lampu menyala hijau. Kenapa nggak jalan? Tapi, di mata kamu justru masih menyala merah. Kamu menjawab, kan masih merah lampunya. Tapi, jangan sampai saat kamu berkendara di jalanan, dan lampu merah, kamu melakukan sesuatu untuk membuat lampunya hijau, ya!
Cara Mengatasi Penyakit Penulis Bernama Writers Block
Situasi berbahaya ini akan menjadi momok bagi penulis mana pun, kecuali penulis yang mempunyai trik untuk mengatasi ketika WB menyerang atau mencegahnya datang. Nah, apa saja yang bisa kamu coba terapkan dalam mengatasi writers block ini?
Berhenti berpikir berlebihan
Berhenti menyimpan kata-kata yang akan menjadi sugesti bagi otak kamu sendiri. Contohnya ya WB, mampet ide, stuck, dan kata-kata lainnya. Berhenti meracuni otak kamu dengan nama-nama penyakit itu, kecuali sudah kebal dan mampu mengatasinya. Meskipun, jangan dilakukan juga sebenarnya.
Terlihat sepele, tapi kamu tahu dari kekuatan sugesti, kan? Selama kamu percaya bahwa diri kamu bisa melalui segala cobaan sebagai penulis, kamu pasti bisa. Kuncinya adalah kamu harus memberikan kepercayaan pada diri kamu sendiri, karena jika bukan kamu yang percaya bahwa diri kamu bisa. Siapa lagi?
Berhenti sejenak dari rutinitas kamu, lakukan kegiatan yang berbeda.
Hal kedua yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyakit penulis adalah Nonton misalnya. Andaikata si WB ini menyerang dalam rutinitas kamu sehari-hari, lalu kamu mulai merasa malas melakukan apa punbahkan hanya mengangkat tangan. Kamu mulai bosan dengan kegiatan kamu yang itu-itu saja, kamu bisa berhenti sejenak dan beristirahat.
Ingatlah bahwa pikiran yang fresh juga mendukung kamu untuk menghasilkan banyak ide cemerlang, loh. Selain itu, kamu juga harus membedakan antara tidak melakukan apa pun dan istirahat. Tubuh, pikiran, dan hati adalah sebuah satu kesatuan yang harus tetap dalam kondisi fresh.
Ibadah dan mendekatkan diri kepada Semesta
Bagi kamu yang Muslim, kamu bisa loh menerapkan sebuah cara jitu untuk mengatasi kemalasan sebagai bagian dari penyakit WB ini. Yakni dengan sholat dan sering-sering wudhu, kamu juga bisa memperbanyak waktu kamu dalam melantunkan ayat-ayat Al-Quran. Kamu bisa merasakan ketika kamu bersujud, dimana sebagian besar darah yang membawa oksigen mengaliri otak kamu, setelah beberapa saat dari itu—Boom! Beragam inspirasi cemerlang akan meledak dan memenuhi otak kamu. Selain itu, hal ini juga sebagai upaya kamu bersyukur atas segala hal yang diberikan oleh Allah azza wa jalla kepada kamu.
Bagi kamu yang non-Muslim juga bisa melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan kamu. Karena sejatinya, Tuhan akan memberikan apa yang diminta umat-Nya, apa yang disyukuri oleh umat-Nya, dan apa yang dibutuhkan oleh umat-Nya. Percayalah, bahwa membawa ketenangan hati dalam kegiatan sehari-hari dari kegiatan spiritual yang kamu lakukan, akan membawa banyak kebaikanbagi kamu, orang lain, dan semesta.
Itu dia tiga tips yang bisa kamu lakukan dalam mengatasi Writers Block. Eits! Masih ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan loh untuk mengatasinya. Bagaimana? Yuk, simak di artikel selanjutnya.
keren solusinya